Politik Membatakkan Karo oleh Harian SIB?

Entah apa maksud Harian Sinar Baru Indonesia (SIB) memuat judul berita “Joko Widodo-Peranginangin Gubernur Ibukota” pada halaman utama terbitan, Jumat (21 September 2012). Padahal semua masyarakat Sumatera Utara mengetahui bahwa Joko Widodo bukanlah orang Karo, melainkan orang Jawa, kelahiran, 21 Juni 1961.

Judul Berita Harian SIB (Joko Widodo Peranginangin)

Memang seperti diketahui beberapa hari yang lalu, Jokowi memang sempat datang ke Cililitan, Jakarta Timur, dan pada kedatangannya tersebut Jokowi disematkan pakaian adat Karo, Uis Beka Buluh, dan kordinator penyematan pakaian adat Karo tersebut juga bukanlah orang Karo, tetapi orang Batak bernama Imran Siburian (baca: Politik Membatakkan Karo Lewat Sosok Jokowi).

Keberadaan Harian SIB sebagai media milik orang Batak yang didirikan oleh (Alm) Gerard Mulia Panggabean yang didalam pemberitaanya menulis Jokowi Peranginangin adalah sebuah pemberitaan yang menggelikan bagi sebagian besar masyarakat Karo. Berbagai komentar terkait dengan berita Harian SIB tersebut kini banyak menjadi olok-olok oleh masyarakat Karo di situs jejaring sosial.

Ada juga komentar Masyarakat Karo di Facebook yang mensinyalir bahwa pemberitaan menggeliakan yang diterbitkan Harian SIB terkait “Joko Widodo Peranginangin” adalah tetap dalam upaya “membatakkan Karo” yang memang bukan Batak?

Terkait hal ini cuma orang-orang Harian SIB sendirilah yang tahu. Tetapi yang pasti pemberitaan dengan judul “Joko Widodo-Peranginangin Gubernur Ibukota” yang dirilis Harian SIB, benar-benar telah membuat geli sebagian besar masyarakat Karo dan pemberitaan ini juga telah menjadi olok-olok yang menggelikan disitus jejaring sosial Facebook.

About karobukanbatak

Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Suku Karo mempunyai sebutan sendiri untuk orang Batak yaitu Kalak Teba umumnya untuk Batak Tapanuli. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.
This entry was posted in Opini and tagged , , , . Bookmark the permalink.

60 Responses to Politik Membatakkan Karo oleh Harian SIB?

  1. Sigura-Gura Gelap Gulita says:

    Kami sependapat disebut Karo=Karo, masa Karo=Kalak Teba dan Tidak sependapat disebut Joko Widodo-Peranginangin,

  2. badwin ginting says:

    dalam istilah kekerabatan “Kalak Karo” ada di kenal per kade2n sepulu dua tambah sada,,,
    jadi kuakap,pak Jokowi enda enggo i aloken jadi kalak Karo arah enggo i sangketken salah sada merga kalak Karo man bana.
    jadi ibas ngaloken kalak si darat nari (di luar org Karo) enda pe hrs lit kang si ngalo2 sa jadi kundulen na/sembuyak na.
    jadi mungkin saja Jokowi enda kalak Per-angin2 si ngalokensa jadi sembuyakna.

  3. Amir K. says:

    Dalam benakku bertanya “Kapanlah Kalak Teba yang disebut-sebut oleh Suku Karo untuk Batak Tapanuli memekarkan dirinya supaya lepas dari Medan (Tanah ulayat Karo) dan supaya makin jauh persaudaraan Suku Karo dengannya?.”

    • Juniper says:

      sampai kapanpun sentimen kepada org Batak Toba akan ada, karena kecemburuan dan ketidakmampuan suku2 lain yg tidak senang dengan keberhasilan dan kesuksesan Suku Batak Toba khususnya di perantauan.

      • Robin G Munthe says:

        Coba sebutkan apa sih keberhasilan suku Batak di perantauan ? Yang objektif dan seimbang ya.

  4. kritikus says:

    Tolong alasan kongkrit bahwa karo bukan batak

  5. jadi meng identikkan sebuah suku adalah bahasa,adat dan budaya…………kalau karo bukan batak itu sangat sulit.lebih gampang karo di sebut rumpun batak.karna salah satu yg paling mendasar adalah bahasa yg identik dan adat yg hampir sama……………..hanya kita yg mengenal kalau di kawin harus bayar adat.hanya kita yg menghormati lebih hula2 atau kalimbubu- dan hanya kita yg bermarga menurut garis keturunan ayah di sumut……kalau kita karo dan teba bukan serumpun jadi bagaimana dengan bahasa yg hanpir sama????
    conth:dibata-debata
    ………krangan-harangan
    ………manuk-manuk
    ………buk-obuk
    ………beltek-boltok
    ………ipen-ipon
    ………mulih-mulak
    ……..medem-modom
    ……..man-mangan
    ……..reh-ro
    …….tenggurung-tanggurung
    ……..babah-baba
    ………sepadan-marpadan
    ……..erkite2-marhite2
    ………juma-juma
    ………ernipi-marnipi
    ………erlange-marlange
    ……..matai-mate
    ……..nggelluh-mangolu
    ……..erkesah-marhosa
    ……….lawes-lao
    ……..sinik-sip
    ……..erbual-mambual
    ……..jujung-simajujung
    ……..pudi-pudi
    …….perdempakan-pardompakan
    …….nahe-haehae
    …….sissilu-sissilon
    …….igung-igung
    …….dilah-dila
    …….bennem-bonom
    …….dan masih banyak lagi…………….
    kalau bahasa yg tersulitpun identik jelas mereka serumpun.jadi kalau pakpak pun serumpun ama karo .sedangkan pakpak sudah mengakui serumpun dengan teba,di tambah lagi aksara pakpak pun sama dengan teba.jadi yg mana lagi orang karo yg mengelak kita SERUMPUN yaitu RUMPUN BATAK.jadi kalau ada perbedaan itu jelas namanya juga serumpun.yg sangat mencolok persilangan bahasa kita ada pada kita suku yg bertetangga antara karo simalungun-pakpak -teba..jadi bukankah itu menunjukkan bahwa cultur yg sama?????didatangkan pun pakar karo tidak bisa menafikan bahasa dan adat kita itu………sedankan riau-minang- jambi-palembang-lampung adalah rumpun melayu padahal bahasa dan adat sangat2 jauh berbeda seperti lampung dan minang……………….jadi dimakah lagi kesadaran kita karo??????karo bukan batak,mandailing bukan batak itu adalah politik pendatang agar kita terpecah dan suara kita tak bulat dan pendatanglah merajai……apalagi setelah masuk islam bukan batak lagi tapi melayu kan ini yg kacau?????

    • fgfgfgf says:

      SAYA SETUJU DENGAN ANDA,,,,,,,,,

    • Angga Pardabuan says:

      Setuju man jack namorambe.
      Pendapatnya apa adanya dan memang begitu adanya. Opung doli saya asal Samosir, bapak lahir di Sidikalang tapi bulang saya Tarigan dari Tambak Bawang merantau ke Kilometer 11 Medan tahun 1936. Bulang saya Tarigan Tambak menceritakan bagaimana sejarah Tarigan tak terpisahkan dari Toba dan Simalungun.
      Saya setuju pendapat Jack Namurambe yang mengatakan: “Karo bukan batak, mandailing bukan batak itu adalah politik pendatang agar kita terpecah dan suara kita tak bulat dan pendatanglah merajai.” Bujur mlala man Jack Namurambe. GBU

      • Robin G Munthe says:

        Aktivis KBB bersifat global dari berbagai latar belakang ilmu dan profesi, janganlah mengkerdilkan mereka dengan menyangkutpautkannya dengan politik pecah belah. Jauh pikiran kami dari hal itu.

    • Robin G Munthe says:

      Bahasa Karo dan bhs Batak identik ??? Janganlah cari gampangnya saja. Kadang2 jalan sulit itu lebih bermakna daripada jalan gampang. Lihatlah koruptor cari harta gampangnya saja, akhir ceritanya ke bui kan.

      • charles sitepu says:

        Saya penasaran dgan margandu pal,karo ada 5 merga ginting karo karo tarigan sembiring perangin angin,maaf klu salah meletakkan,ginting punya sub lagi ada ginting suka ,munthe dll,nah munthe ini klu di kampungku pal simalungun ato munthe tongging,ada dari dolok sanggul ato dll.ini salah satu marga ndu satu membuktikan adanya keterikatan antara karo teba simalungun,buktinya ada ginting munthe,

    • Ridwan says:

      Saya setuju bahwa bahwa bahnyak kata kata yang sama atau mirip antara bahasa Karo dan Toba, tetapi kata kata yang lebih dasar lagi yaitu kata kata dalam hubungan kekerabatan yang seharusnya tetap sama atau mirip diantara dua kelompok suku tidak ada kemiriipannya:
      nande ..inang
      mama ..tulang
      mami… nan (inang?) tulang
      kalimbubu .. hula hula
      turang …ito (dengan Simalungun masih dekat: iboto)
      bapa …amang

    • SAYA KURANG SETUJU DENGAN ANDA.
      jika anda mengatakan persamaan,, maka lebih banyak perbedaan nya.
      jika orang tua batak berbicara,, maka orang tua karo tidak akan mengerti apa yg dikatakan org tua batak trsbut.. begitu jg sebaliknya.
      karo lebih dekat ke pak pak dan alas.
      karna bahasa pak pak dan alas lebih bnyak miripnya.
      kalau dikatan pak pak, alas, dan karo adalah serumpun,, itu baru saya setuju.
      karna dari segi bahasa labih banyak persamaannya.

  6. kok aneh ya, akhir-akhir ini karo nggak mau dibilang batak,
    biar apapun alasannya, ya karo tetap saja batak, pakpak juga batak, toba pun batak, mandailing, simalungun, … semuanya disebut rumpun batak, beda pasti ada, tapi kesamaannya sangat banyak, dan yang pasti pada awalnya mereka berasal dari satu rumpun nenek moyang, tapi setelah ribuan tahun, terjadi perbedaan-perbedaan dalam perjalanan kelompoknya masing2, yang telah terpisah-pisah..
    batak itu bukan cuma orang toba … tapi semuanya disebut rumpun batak

    • Jabut says:

      perlu kam belajar lebih lagi. sada bahan bacaan si agak menjawab keraguan ndu e me buku karangen Anthony Rheid ” Sumatera Tempo Doeloe”.
      Adi go baca ndu buku e, tapi lenga la teh ndu narik garis besar-garis besar isi na e, berarti masahna ibas kam nari nge ngenca…….

      Bujur.

    • Ridwan says:

      Sebenarnya siapakah yang mengenalkan istilah Batak itu pada awalnya? Apa alasan mereka memberi label Batak dan memasukkan Karo menjadi bagian Batak?

  7. jambur says:

    karo jelas karo, dan bukan batak. Penamaan batak bukanlah melalui unsur sejarah yang konkrit, melainkan hanya pengelompokan yang di buat oleh orang belanda dulu. Ini bukanlah suka atau tidak suka, tetapi karena orang karo itu tahu dan mengerti sejarah

  8. arnold.hutauruk says:

    Karo Bukan Batak
    Sebuah tantangan eksistensi untuk Karo
    Saya pribadi tidak keberatan dengan Karo yang merasa bukanlah bagian batak, asal bisa dibuktikan dengan paparan antropogi secara jelas. dan saya merasa Misi kalak karo ini sebenarnya cukup berat, karena untuk mendapat pengakuan tersebut dibutuhkan penelitian yang mendetail, sehingga dapat terdaftar di jurnal resmi UNESCO.

    Setelah itu juga harus eksis di banyak lini. Kasus sederhana walaupun Medan didominasi etnis Jawa tetap saja bilangnya “Ini Medan Bung!!” dengan logat Batak, bukan logat Jawa, atau Melayu ataupun Karo. Orang Karo harus bisa menciptakan hal hal seperti itu, agar Indonesia yakin jurnal yang dijadikan acuan atau literatur tersebut memang benar adanya.

    Selamat berjuang dan jangan gontok gontokan ya…:)
    NB : Sekalian juga mau nanya bocoran apakah pak MUG atau admin blog ini ada rencana turun jadi angggota Dewan di 2014 / 2019 (kalau saran saya sih jangan ya, tetap di jalur budayawan saja, biar kita bisa tetap seru diskusinya)

    • Robin G Munthe says:

      Karo tahu apa yang hrs diperbuatnya. Kecerdasan dan kemampuannya memilih strategi berjuang jangan diragukan. Nasehat saya kepada teman2 Karo jangan emosional ketika berdiskusi, dalami satu topik dari berbagai sumber sebelum mengetengahkan pendapat. Ingat tulisan kita bisa dibaca umum, baik yang berkepentingan dengan KBB ataupun yang bukan.

  9. Inilah persepsi saya tentang Batak.
    mohon masukannya,
    Bujur Ras mejuah-juah

  10. Inilah persepsi saya tentang Batak.
    mohon masukannya,
    Bujur Ras mejuah-juah
    http://batak.web.id/arti-batak-indonesia-orang-batak/

  11. Dermawan says:

    Yang penting jangan ada salah satu sub etnis yang menjadi “Dominator”. Bersatu lebih baik daripada bertikai.

  12. Adi bas pendapatku, Karo tetaplah Karo, tetapi labo masalah isebut Batak kerna kata batak e banci jadi rakuten ibas persadaan kita kalak sirukur. Kai si persadaken sejauh labo ipaksaken, labo nge dalih i dalani. Tantangan kalak karo emekap Revolusi Kebudayaan sehingga identitas Karo banci mandiri idur bayang-bayang kultur tapanuli. Uga kap kena?

    • Robin G Munthe says:

      Ugakin versi Revolusi Kebudayaan ibas kam? Enggo kin iantusindu kai latar belakang ras tujuan gerakan pencerahan Karo Bukan Batak enda secara komprehensif ? Entah datndu nge kari ije erti revolusi kebudayaan e ateku senembas

  13. koharuddin says:

    Memang politik membuat kita berantakan apalagi pada saat saat pilkada tiba,suku melayu,jawa bisa punya marga banyak. keselatan dikasi marga, keutara dikasi, ke tanah karo juga dikasi marga. alangkah baiknya yang bukan asli orang batak di nobatkan jadi marga…………….? tokoh adatlah yang menghancurkan budaya kita karena uang dan ingin poto bersama dengan koruptor raja adat tolonglah marga kita di selamatkan dari keterpurukan.

  14. berlin says:

    Tidak ada ruginya jg apabila mereka orang Karo tdk mau mengakui bagian dari etnis Batak. Emang gua pikirin.

  15. B.Ginting says:

    kalau gitu dah gk ada masalah lah, mejuah-juah, horas.

  16. sam says:

    suku serumpun Melayu : Malaysia, Melayu Deli, melayu Palembang, Riau dan lain-lain, ini jelas jelas berdeda bahasa, pulau bahkan Negara, tapi mereka tidak bernah berkata kalau mereka bukan Suku Melayu, mereka tetap Solid, se ia sekata, bahkan semakin mempererat tali persaudaraan, tapi mengapa kita yg masih satu pulau, satu Negara, bahkan bahasa juga masih mirip, punya Marga (identitas yg tidak ada duanya di Dunia ini) tidak merasa kalau kita masih saudara satu suku yaitu ” suku Batak “, Seharus yg terjadi adalah sebalik nya ” semakin akrab, rukun dan damai, seharus nya perbedaan yg ada bukan menjadi halangan tetapi harus menjadikan sumua suku Batak semakain sholid,politik adalah politik jangan di campur dengan SARA (SUKU, AGAMA dan RAS ) terus terang saya pribadi bangga mempunyai MARGA….

  17. aden says:

    sentimen pribadi tak perlu sibawa jadi isu sara seperti ini…

    • Robin G Munthe says:

      Coba jelaskan sentimen pribadi siapa kepada siapa dalam kasus apa, kapan dan dimana serta bagaimana kejadiannya kok bisa menyebabkab gerakan KBB meluas spt ini

  18. Samuel Manalu says:

    Yang pernah saya dengar yang termasuk Suku Batak : BATAK TOBA,( TAPANULI ), BATAK KARO, BATAK SIMALUNGUN, BATAK PAK-PAK, BATAK MANDAILING ( ANGKOLA ), satu hal yang nyata kita lihat adanya persamaan Bahasa yang dipakai kelima suku tadi, juga marga yang masih berkaitan,,..

    • Jelas antara Bahasa Karo dengan Bahasa Toba berbeda. Sebagai buktinya silahkan saja bandingkan antara Lagu Karo dan Lagu Batak di Youtube.

    • Ridwan says:

      Tingkat kesaling mengertian antara pemakai bahasa itu kalau mereka berbicara bahasanya masing masing sangat rendah kalau tidak mau dikatakan tidak ada. Jadi penelitian dari segi kebahasaan juga perlu dilakukan.

  19. NKRI 1 says:

    minta aja jawabnya sama yg punya blog? maksudnya apa? hehehe,…gak penting bgt batak karo batak toba, NKRI satu

  20. betoo bolon says:

    Keras juga Karobukanbatak ini ya, jadi apa gunanya kita belajar Bahasa Daerah sewaktu SMP(saya lulusan smp di kabanjahe), disitu jelas dikatakan pembagian suku Batak dan salah satunya Batak Karo, kalo memang anda menginginkan Suku Karo itu tersendiri silahkan anda membuat sebuah pertemuan yang dihadiri ahli Budayawan lengkap dengan bukti2 pendukung yang jelas dan apabila anda sendiri dapat berargumen ya silahkan menjadi salah satu narasumber, intinya saya sendiri tidak menginginkan ada perpecahan diantra kita semua… Dibata simasumasu kita kerina, Horas, Mejuahjuah, Njuahjuah…

    • Robin G Munthe says:

      Banyak pelajaran yg dulu diajarkan sekolah ternyata kini tak bisa jadi pegangan. Contoh, buku sejarah mengajarkan bhw kita dijajah Belanda 350 tahun, faktanya banyak daerah di nusantara tak terjangkau kekuasaan Belanda sampai akhir abad ke 19 (daerah Karo misalnya). Kalau Jawa dijajah Belanda 350 tahun mungkin saja, tapi Indonesia kan bukan Jawa saja. Hanya kitab suci yang tidak bisa diubah bung. UUD 1945 aja sdh berkalikali diamandemen. Di pelajaran sekolah mungkin saja mengatakan Karo itu adalah Batak Karo, tapi faktanya Karo itu Bukan Batak. Bedakan antara politik pendidikan sejarah dan fakta sejarah (sosbud). Dulu Uni Soviet juga kita pikir satu toh, ternyata sekarang ada Ukraina, Kazakstan, Uzbekistan, Georgia dll sbg ex Uni Soviet. Kata kuncinya adalah sejarah itu bergerak sesuai upaya dan pengetahuan manusia, tidak kaku dan stagnan. Masalahnya kita mau membuka hati dan pikiran apa tidak.

  21. penindih pudun says:

    kalau ada yg. risih dgn. kata BATAK KARO. mohon kata GBKP singkatan dari GEREJA BATAK KARO PROTESTAN diusulkan yg. bersangkutan ke pihak MODERAMEN GBKP agar diferivikasi menjadi GSKP SINGKATAN DARI GEREJA SUKU KARO PROTESTAN. HERAN…! sementara HKBP singkat. dari HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN,/GKPS singkat. dari GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN / GKPPD singkat. dari GEREJA PAK-PAK DAIRI.padahal di s. utara yg. saya ketahui ada 2 suku tidak masuk katagori BATAK yaitu NIAS DAN MELAYU.Tapi yg. .menjadi pertayaan saya kata-kata BATAK berasal dari kata suku apa ?

    • Robin G Munthe says:

      Makanya banyak belajar, dan yang namanya belajar bisa dengan mencari sumber2 yang telah banyak di media sosial ini. Cobalah proaktif.

  22. arya says:

    kata batak bermula dicetus oleh belanda untuk membedakan orang2 yang tinggal di dataran tinggi dan rendah. sehingga kata batak artinya orang2 yang berasal dari dataran tinggi di sumut yang menempati pantai barat. jadi kalau karo malu disebut batak, berarti dulu moyang nya tinggal didataran rendah(pantai timur sumut). sementara kabupaten karo didataran tinggi (masuk wilayah pantai barat)????

    • Jangan abaikan bahwa orang Karo bukan cuma tinggal di dataran Tinggi, tetapi orang Karo juga banyak tersebar di dataran rendah, yaitu di seputaran Kabupaten Deliserdang dan juga Kabupaten Langkat. Bahkan seperti kita ketahui juga bahwa Kota Medan adalah kota yang didirikan oleh seorang Putra Karo, yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi.

      • charles sitepu says:

        Kalau memang guru patimpus yg mendirikan medan,apa sekarang manffatnya bagi orang karo,paling cuma bilang oooo,memang ada berdampak positif??perlu disikapi politik dataran rendah,banyak sekali suku luar karo yg ingin pecah belah,bagusan bersatu,karo ya karo,klu pun karo dibilang batak ga masalah,buktinya apa yg karo bisa tunjukkan punya cirihas sedikit saja yg menonjol dari batak?paling cuma bisa bilang cara ne ateku lang,bersatu aja coi,saya suka karo gugung karna mayoritas kristen,ingat ini bukan sara,,mejuah juah kita kerina bersatu lebih baik daripada bercerai,ayo karo tunjukkan kamu bisa di rumpunmu bahwa karo juga bisa punya ciri has tanpa keluar dari rumpunya,

  23. bagi saya semua yang bapak2 tulis itu benar adanya. pada dasarnya kita satu nenek moyang yaitu adam dan hawa. jadi untuk apa lagi diperdebatkan yang hanya membawa perpecahan. yang jelas perpecahan tidak membawa kedamaian. jadi seharusnya kita harus berpedoman pada “kita semua adalah bersaudara”.

    • kalau memang kita sudah sepakat bahwa kita satu nenek moyang dari adam dan hawa, lalu kenapa pula ada silsilah yang mengatakan bahwa keturunan Batak berasal dari Si Raja Batak yang turun dari langit di pusuk buhit? đŸ˜€

  24. sejarah itu memang rumit. karena kita tidak hidup dimasa itu. hanya saja kita yg hidup dimasa sekarang harus bijak dalam bersikap dan beropini. sebagai bangsa yang besar terdiri dari ratusan suku. kita harus bisa hidup berdampingan dengan damai. damai itu indah dan damai itu mahal. karena isu suku bangsa dan agama adalah isu yang sensitif untuk diperdebatkan. kalau diteruskan akan menimbulkan perpecahan
    Terima kasih…..”PEACE”

    • Mr.T says:

      Yah …. kok rame amat sih… orang karo kalo mau disebut batak ya Ok ga mau juga Ok.
      ga ada yang rugi. Karo juga kalo mau mnyebut diri rumpun eropah juga ga ada yang rugi ya kan?
      Yang penting ….. kita damai itu aja.

  25. charles sitepu says:

    Saya setuju karo bukan batak,tapi bukan berarti kita harus bercerai berai dari rumpun kita,ayo karo tidak mesti keluar dari rumpun yg menyatukan kita didalam Tuhan,sya bangga jadi orang karo,tapi sayang diperantauan orang luar sering ga tau karo itu apa,yg mereka tau aku itu orang batak,karakter pun berbeda sering ditanya abang ini koq beda ya sama batak lain,orangya baik bahasanya halus gaulnya ga pilih2 cukup aku jawab dgn penuh senyuman aku ini orang karo,baru mereka tau teyata batak itu bayak jenisnya temasuk karo,ini penilaian masyrakat umum diluar suku sumatra utara,indahnya bersama aku bangga jadi kalak karo,

  26. mama birink Sinulaki says:

    bhineka tunggal ika

  27. Mayhendra Panjait says:

    Dulu, ketika kuliah di medan dan ngekost di daerah padang bulan, banyak dari teman2 saya yang orang karo mengakui mereka sbg. bagian dari rumpun Batak, walaupun tdk sedikit jg yang mengatakan bahwa karo bukanlah bagian dari suku Batak.. Namun, disisi lain yang saya lihat ada kadang kala, orang karo ketika berkenalan dengan orang dari suku lain selalu menunjukkan identitas rumpunnnya yakni Batak. Ditambah jg, Gereja untuk orang karo diberi nama GBKP (Gereja Batak Karo Protestan). Intinya saya bukan untuk merumitkan masalah tsb, namun lebih kepada kenyataan yang pernah saya temui ditengah2 masyarakat karo terkhusus didaerah Padang Bulan, Medan yang sama2 kita tau didominasi orang kita Karo. Terimakasih.

  28. pakpak Keke says:

    Orang PAKPAK itu bukan Batak. Bahkan hasil penelitian antropolog suku Pakpak itu lebih tua dari Toba.Bahkan orang toba di duga berasal dari Pakpak.Jangan dibalik balik atau diaku aku….

    • Raja Napogos says:

      Setuju, Pakpak mungkin saja memang bukan batak. Secara umum orang batak itu adalah orang-orang yang pintar dan pekerja keras, sehingga relatif bisa bersaing dengan suku-suku lain yang sdh lebih duluan maju.

  29. Dirjon par Dairi says:

    Apakah ada yang rugi kalau Karo bukan Batak? Kalau Karo merasa dirugikan dengan predikat Batak, monggo urus secara tuntas dan universal untuk melepaskan predikat itu. Berkoar-koar hanya di dunia maya tidak akan menghasilkan apa-apa selain kebencian yang akan memakan kebehagaiaanmu sendiri.

  30. herwin manurung says:

    sebenarnya orang karo disebut bukan batak sama sekali tdk ada ruginya bg orang batak toba dan begitu jg sebalik tp kalau kita lihat lagi persamaannya memang sangat banyak,kalau menurut sy sih bisa dibilang BATAK adalah Karasidenannya yang meliputi Toba,Simalungun,Karo,Pakpak,mandailing.Inilah kalau menurut sy dr sejarah masih ada kesamaan…

  31. van hooten says:

    begookkkk…
    heran sama marga munthe,,,kalo mereka tinggal di di daerah batak/jering mereka pasti ngaku kalo dia itu batak,,,tp kalo mereka tinggal di karo mereka dng bangga kalo mereka itu karo…(malu-maluin)
    begookkk…yg menggolongkan karo itu ke batak adalah pemerintah belanda,,,semua yg bermarga di daerah sumut di golongkan ke batak,,,itu karna mereka gak mau pusing…begoookkkk….

  32. JePe says:

    Kalau Karo Bukan Batak Berarti Batak Bukan Karo….Lho Kok Gittu…Gittu Kok Lho…

  33. Raja Napogos says:

    Setiap upaya untuk menelusuri identitas diri maupun kelompok/klan patut dihargai sebagai sebuah bentuk kepedulian terhadap sejarah dan masa depan peradapan, sepanjang itu dilakukan dgn cara-cara yang pantas dan beradap. Dengan alasan itu, saya anti terhadap gerakan-gerakan yang berpaham internasionalisme yang bertujuan utk menghapus sekat-sekat perbedaan kebudayaan dan identitas kebangsaan, seperti gerakan IM di Mesir atau ISIS di Irak/Suriah.
    Saya meyakini tidak ada ras ultra atau suku bangsa yang unggul dan superior. Maju tidaknya suatu peradapan hanya soal kesempatan dan waktu saja.
    Karo Bukan Batak atau Karo (juga) Batak? Sepanjang untuk kepentingan pemajuan kebudayaan, just go on.
    Salam damai.

  34. Jaultop Siregar. says:

    Marilah kita belajar yang sungguh sungguh kepada yang masih tarap pelajar dan mahasiswa, dan marilah bekerja keras bagi yang sudah bekerja baik di pemerintahan atau pun swasta dan hargailah pekerjaan mu, demi masa depan anak-anak. Tak perlu kita mempersoalkan itu, kita semua sama di mata Tuhan, kita damai. Dalam Yesus Kita Bersaudara-Dalam Yesus Kita Bersaudara, rap ta endehon ma-marsibuat loguna be pe taho dang pola boha. Dibata simasu-masu kita kerina. Jahowu, Horas, Mejuah-juah kita kerina.

  35. arneth allemar says:

    Klu Karo tdk masuk rumpun Batak, harus dijelaskan secara ilmiah sesuai kajian sejarah nenek moyang masyarakat Karo. I

Leave a reply to herwin manurung Cancel reply